Kolaborasi Antara Petani Milenial dan Teknologi Mampu Mensejahterakan Petani
Pemerintah mendorong adanya petani milenial di sejumlah wilayah Indonesia. Pasalnya, dengan melakukan terobosan meningkatkan produksi pertanian di berbagai komoditas melalui peningkatan minat generasi muda.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan), Dedi Nursyamsi menargetkan adanya penambahan satu juta petani muda untuk memakmurkan Indonesia ke depan.
Target ini, kata dia, merupakan target utama yang sejalan dengan road map program pembangunan sumber daya manusia di sektor pertanian (SDM).
“Kami di Kementan berharap setiap tahunnya ada 1 juta generasi muda yang bergerak di sektor pertanian. Jika ini terlaksana, maka kami yakin, Indonesia ke depan akan makmur,” ujar Dedi.
Menurut Dedi, sektor pertanian adalah sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia. Apalagi, dunia internasional saat ini semakin membutuhkan pangan sebagai asupan pokok yang harus tersedia setiap hari.
“Karena itulah, iklim ekspor kita harus dibuka seluas luasnya. Makanya, pertanian Indonesia harus didukung dengan SDM unggul supaya mampu berinovasi dan beradaptasi dengan teknologi yang kita siapkan,” katanya.
Dedi mengatakan, ke depan petani milenial harus mampu merefleksikan semangat kebangkitan dan kejayaan negara agraris sebagai jalan dan upaya pemerintah dalam menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia.
“Saya berharap petani milenial bisa menularkan semangat bertaninya ke seluruh tanah air. Kalau itu dilakukan, maka Indonesia akan menyalip Brazil dan Amerika sebagai negara maju di bidang pertanian. Itulah yang harus kita dorong bersama, bagaimana petani milenial itu memiliki semangat,” katanya.
Dedi menambahkan, Kementerian Pertanian melalui berbagai perangkat kerjanya sejak lima tahun terakhir sudah menerapkan mekanisasi teknologi untuk menggenjot produksi. Penerapan ini mulai membuahkan hasil, dimana ekspor pertanian Indonesia meningkat secara signifikan.
“Bukan hanya itu saja, PDB pertanian kita juga meningkat, inflasi terkendali dan banyak capaian lain yang dibangun melalui mekanisasi. Karena itu, pemerintah berharap petani Milenial mampu mengimplementasikan keilmuan dan kemampuannya untuk kejayaan pertanian Indonesia,” ujarnya.
Melek teknologi
Melihat hal itu, Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani ingin petani melek teknologi dalam rangka peningkatan produktivitas hasil pertanian. Jika produktivitas naik, maka tegas Puan, kesejahteraan petani pun meningkat. Hal itu disampaikan Puan saat melakukan kunjungan kerja ke area persawahan Sendangmulyo.
Di area sawah seluas enam hektar itu, Puan turut serta menanam padi bersama petani perempuan di tengah rintik hujan. Selama menanam bibit padi, Puan berdialog dengan petani. Mengenakan caping dan sepatu khas petani, Puan mendengar aspirasi dari petani milenial yang hadir, salah satunya Linggarsari Ayu.
Perempuan yang akrab disapa Ayu itu mengungkapkan, ia memilih menjadi petani karena ingin membantu orangtuanya yang sudah lanjut usia.
“Saya harap ke depan ada petani-petani muda yang mau mengerjakan sawah orang tuanya supaya sawahnya tidak dijual atau ditanami beton dijadikan di rumah,” sebut Ayu kepada Puan.
Menanggapi itu, Puan pun mendukung munculnya banyak petani milenial. Ia menegaskan, Indonesia tidak bisa berdaulat pangan tanpa adanya petani. Oleh karenanya, DPR RI terus memberi perhatian besar bagaimana upaya meningkatkan kesejahteraan petani.
“Sebab tangan mereka yang memberi makan kita semua. Kita perlu secara bergotong royong menghasilkan solusi-solusi lebih menyeluruh atas berbagai masalah klasik pertanian. Seperti soal harga pupuk yang tinggi, harga jual dan harga beli, antisipasi gagal panen, dan sebagainya,” tutur Puan.
Dalam perbincangan dengan petani milenial itu, Puan menekankan pentingnya ekonomi pertanian digital yang sudah saatnya dilirik dan dikembangkan karena dapat membantu para petani. Untuk itu, Puan memuji adanya aplikasi berbasis website sebagai marketplace kecil produk pertanian yang diinisiasi Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman.
Aplikasi tersebut merupakan wadah bagi petani dan calon pembeli bisa bertemu secara daring. “Website itu contoh baik penggunaan teknologi untuk membantu para petani. Perlu diperbesar lagi jangkauannya dan diperlengkap fitur-fiturnya. Petani memang perlu melek teknologi,” puji politisi PDI-Perjuangan itu.
Di akhir kegiatan, Puan memberikan bantuan bagi kelompok Pertanian Sendangmulyo. Mulai dari 20 hand tractor, 20 pompa air, 1.000 bibit dan 100 paket sembako bagi para petani setempat. Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu juga banyak dimintai foto bersama saat menyapa warga.